KAPASITAS GEDUNG TIDAK MENCUKUPI, DPR AKAN BANGUN GEDUNG BARU
Ketua DPR RI Marzuki Alie mengatakan bahwa pada saat pembangunan Gedung Nusantara I DPR RI sekitar 15 tahun yang lalu belum terpikirkan tentang kebutuhan dukungan asisten pribadi, tenaga ahli dan sekretaris untuk anggota DPR. Gedung tersebut dirancang untuk kapasitas sekitar 800 orang. Namun saat ini jumlah penghuni di gedung Nusantara I berjumlah sekitar 2500 orang. Demikian dikatakannya saat konferensi pers di Press Room DPR didampingi Wakil Ketua BURT Pius Lustrilanang dan anggota BURT Hariyanto Senin (3/5).
Dijelaskan lebih lanjut oleh Marzuki Alie yang juga Ketua BURT, DPR saat ini belum mampu mengimbangi eksekutif dalam melaksanakan tugas dan fungsinya di bidang legislasi, pengawasan maupun anggaran. Idealnya tiap-tiap anggota DPR didukung dengan staf ahli minimal 5 orang, sementara saat ini baru ada 1 staf ahli. Kita harus memikirkan DPR yang lebih berkualitas.
“Kita harus berfikir ke depan untuk memenuhi harapan masyarakat,” tandas Ketua DPR.
Menurut Marzuki Alie, nilai uang sekitar 1 triliun yang akan digunakan untuk membangun gedung DPR tidak ada artinya apabila DPR mendatang dapat melaksanakan fungsi pengawasanya khususnya terhadap pelaksanaan APBN yang jumlahnya sekitar 1200 triliun. Apabila pengawasan berjalan baik tentu akan banyak uang APBN yang dapat dihemat.
Dijelaskan Ketua DPR bahwa untuk membangun gedung DPR yang baru nanti membutuhkan pemikiran dan perencanaan yang matang. Untuk itu Pimpinan DPR, MPR dan DPD harus secara bersama-sama memikirkan blok desain terlebih dahulu, sebelum, grand desain itu ada.
Ketua DPR pada jumpa pers tersebut juga membantah bahwa alasan pembangunan Gedung DPR karena ada kemiringan gedung Nusantara I. Dikatakan Marzuki Alie bahwa kondisi beberapa kolom gedung Nusantara I retak akibat gempa bumi yang terjadi di Tasikmalaya bulan September tahun silam. Rekomendasi PU hanya membutuhkan renovasi ringan untuk mengatasinya. (rat)